Cianjur, Kullu Nafsin Dzaaikotul Mauut,
Innalillahi Wainnailaihi Roojiuun,
Allohummaghfirlahu Warhamhu Waafihi Wa’fuanhu ..
Pileuleuyan Kang Haji Dede Asyarie
Insyaallah Husnul Hotimah, Aamiin yra.
(Sebuah tulisan yang di posting Kang Rudi di Media Sosial). Membuat terhentak tak Percaya, Tapi semua makin jelas ketika di Grup WhatsApp Persatuan Wartawan Cianjur ramai ungkpaan bela sungkawa.
Sekilas langsung teringat beberapa kebersamaan yang terjadi ketika mengikuti beberapa kegiatan PWI. H. Dede Asyarie benar benar orang baik yang dirasakan saya selama ini.
Pertama ketika taun 1997. Saya ikut pelatihan untuk mendapatkan Kartu Biru PWI yang dilaksanakan di Kabupaten Tasikmalaya, beliau sangat membantu malah ikut serta menemani selama kegiatan pelatihan berlangsung. Padahal beliau wartawan senior dengan media tempat bekerja berbeda.. Tapi almarhum waktu itu tetap mau membantu wartawan yang baru belajar seperti saya.
Kebaikan beliau tidak hanya sampai berakhirnya kegiatan di Tasik saja, termasuk sewaktu sama sama tugas di Cianjur, yang sebelumnya memang H. Dede pernah di Tasik dan Saya di koran Kudjang di Buah Batu, Bandung. Beliau selalu memberi arahan peliputan dan cara nulis yang sesuai dengan kode etik jurnalistik.
Terakhir ketemu di PWI ketika saya datang ke PWI. Maklum saya punya kegiatan ngaprak lembur jadi jarang ke PWI. Maka beliau langsung bertanya, gimana Ngaprak Lembur masih jalan. Saya cuma mengangguk sambil tersenyum. Kemudian beliau berpesan bantulah warga kecil yang membutuhkan dengan niat karena Allah. Jangan pamrih. Serta jangan lupa kamu jangan tinggalkan shalat lima waktu.
Luar biasa nasehatmu Pak Haji. Terimakasih, semoga menjadi penerang bagimu dialam sana. Aamiin ..Aamiin semoga engkau diterima disisi Nya.