Seputardesanews.Com_Cianjur. Khaeruman Abdullah S.HUM atau lebih akrab di panggil Heru merupakan pemuda asal kabupaten Cianjur yang tetap eksis mendampingi para petani dalam upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi para petani di Cianjur serta Sukabumi, melalui program Klinik Pertanian.
Tidak mudah memang, bagi heru warga Pacet, Cianjur Jawa barat ini dalam memulai pendampingan secara mandiri. Apalagi dalam keadaan ekonomi petani yang berat usai pandemic, Terlebih mana kala sarana dan obat obatan harganya terus naik.
Baca Juga : Jatuh Cinta Ditendangan Pertama AYU MANDIRI
Tapi bermula dengan modal optimis pendampingan bisa berjalan , sekalipun dirinya dituntut harus berjuang keras meyakinkan para petani untuk terus memanfaatkan produk yang ada di klinik pertanian.
Awalnya banyak rintangan yang dialami, heru pernah hampir putus asal. Upayanya kurang begitu diminati, selain kurangnya permodalan yang dimiliki.
Bekerja di Baznas
Tapi pemuda yang pernah bekerja di Baznas tersebut tak menyerah, dia terus menerus dan memperluas jangkauan pendampingannya. Mengawali klinik di tempatnya tinggal, tidaklah sulit untuk berjuang dengan para petani, seperti halnya ditutturkan heru pada seputar desa.
Tapi bermula dengan modal optimis pendampingan bisa berjalan , sekalipun dirinya dituntut harus berjuang keras meyakinkan para petani untuk terus memanfaatkan produk yang ada di klinik pertanian.
Awalnya banyak rintangan yang dialami, heru pernah hampir putus asal. Upayanya kurang begitu diminati, selain kurangnya permodalan yang dimiliki.
Tapi pemuda yang pernah bekerja di Baznas tersebut tak menyerah, dia terus menerus dan memperluas jangkauan pendampingannya. Mengawali klinik di tempatnya tinggal, tidaklah sulit untuk berjuang dengan para petani, seperti halnya ditutturkan heru pada seputar desa.
Tapi bermula dengan modal optimis pendampingan bisa berjalan, sekalipun dirinya dituntut harus berjuang keras meyakinkan para petani untuk terus memanfaatkan produk yang ada di klinik pertanian.
Awalnya banyak rintangan yang dialami, heru pernah hampir putus asal. Upayanya kurang begitu diminati, selain kurangnya permodalan yang dimiliki.
Tapi pemuda yang pernah bekerja di Baznas tersebut tak menyerah, dia terus menerus dan memperluas jangkauan pendampingannya. Mengawali klinik di tempatnya tinggal, tidaklah sulit untuk berjuang dengan para petani, seperti halnya ditutturkan heru pada seputar desa.