SeputardesaNews.com
Sebagai tindak lanjut dari rapat komite sekolah dengan para orang tua siswa pada tanggal 15 Oktober 2022 lalu, pihak sekolah membagikan surat edaran nomor 001/KSK.SMPN2 BJP/ 10/ 2023 yang intinya meminta agar orang tua melaksanakan sumbangan sesusai kesepakatan dengan jumlah sumbangan ditentukan sendiri.
Namun, pada pelaksanaannya tidak sedikit anak yang meminta sumbangan sampai ratusan ribu rupiah pada orang tuanya untuk menyumbang ke sekolah SMPN 2 Bojongpicung untuk pembangunan kantin sehat di sekolah tersebut.
Kondisi demikian mendapat tanggapan beragam dari pihak orang tua murid, bahkan tidak sedikit yang langsung menyimpulkan bahwa permintaan sumbangan membebani orang tua. Sekalipun dalam surat edaran tertulis untuk pembangunan kantin sehat dengan tidak ditentukan jumlahnya.
“Anak kami minta cukup besar, tapi saat ini mestinya membangun kantin dengan cara lain jangan dengan meminta minta sumbangan, “ujar orang tua murid yang enggan disebut namanya.
Tanggapan lain seperti disampaikan Sekretaris Lembaga Bantuan Hukum (LBH ) Cianjur, Dian Rahadian bahwa LBH Cianjur akan melakukan langkah langkah seperti untuk mengadukan Kepsek, Komite sekokah kepada Kadis Disdik, Bupati dan DPRD Cianjur untuk segera menegur keras atas kebijakan pungutan sumbangan yang terasa memberatkan para orang tua murid.
Sementara pihak SMPN 2. Bojongpicung yang beralamat di Jl. Terusan Jati Jatisari.
Terkait dengan adanya sumbangan di sekokah tersebut seperti disampaikan Kepala Sekokah SMPN 2 Bojongpicung Kasdi Ipit. S.Pd. M.Pd yang didampingi Humas $MP Atori. S.Pdi.
Menurut Kepala Sekolah, Kasdi Ipit bahwa Pembangunan kantin sehat. Di lokasi sekolah merupakan program komite, namun sumbangan tidak ditentukan jumlahnya, terbukti orang tua menyumbang ada yang sepuluh ribu ada juga yang tiga puluh ribu malah ada yang tidak memberikan.
“Jadi sebenarnya tidak benar adanya informasi sumbangan sampai ratusan ribu tersebut,” ujar Atori. *