Seputardesanews.com
OPINI.
Harapan Dan Kegelisahan Dalam Pendidikan
Oleh Abdul Kholik Al Haqq
Ada kegelisahan tentang dunia pendidikan kita. Anak2 yang disekolahkan, terancam jadi korban dan pelaku bully, kekerasan,seks bebas,narkoba.disisi lain pihak sekolah dan komite,khususnya sekolah negeri selalu ribut untuk meminta sumbangan dana dari ortu.
Bahkan di beberapa sekolah menengah atas negeri di cianjur untuk awal masuk sekolah sudah ke angka 3-5 juta. Sedangkan pergub no./ 44 tahun 2016 pasal 16 ayat 2 bahwa sifatnya tidak boleh bersipat pungutan yang mengikat dan wajib serta waktunya ditentukan sebagaimana definisi pungutan pada pasal 1 ayat permendibud no.75/2016.
Dan seringkali terjadi pemilihan komite sekolah tidak pernah dipilih secara demokratis oleh forum musyawarah ortu siswa, rata2 ditunjuk kepsek saja.sehingga seharusnya kegiatan dari dana yang berasal dari ortu siswa itu dipertanggungjawabkan secara akuntabel dan transparan sebagaimana amanat peraturan yang ada, karena oknum komite dan oknum kepsek sudah berkelindan dalam kejahatan anggaran,maka tidak pernah ada pertanggung jawaban dana dan alokasi atas kegiatan kepada ortu siswa yang mengeluarkan dana.
Jadi itu mungkin akar dari semerawutnya pendidikan kita. Oknum manajer sekolah sibuk nyari “cuan” , sehingga kualitas dan tujuan pendidikan nasional untuk menciptakan manusia beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia sebagaimana bunyi ayat 3 pasal 31 UUD 1945 SULIT TERWUJUD.
Maka harapan dan kegelishaan dalam pendidikan kita tergambarkan demikian, sehingga saat ini perlu kiranya kebersamaan untuk segera mencari solusi atas apa yang banyak terjadi dalam pendidikan kita.
Sekolah, komite, masyarakat serta pemerintah harus memiliki arah yang sama dalam menciptakan suksesnya pendidikan di sekolah.*